DAFTAR
ISI
Daftar
Isi............................................................................................................................1
Deskripsi Modul.................................................................................................................2
Tujuan
Modul.....................................................................................................................2
Penjelasan Materi
A. Pendahuluan...........................................................................................................2
B. Pembahasan
1. Capital
Budgeting.......................................................................................3
2. Expenditure................................................................................................3
a) Capital
Expenditure............................................................3
b) Operating
Expenditure........................................................3
C. Tahap-tahap
dalam Capital
Budgeting...................................................................4
D. Manfaat
Capital
Budgeting....................................................................................4
E. Metode-metode
untuk Menseleksi usulan Investasi
1. Payback
Periode.........................................................................................4
2. Net
Present Value
(NPV)...........................................................................6
3. Profitability
Index......................................................................................7
4. ARR
( Accounting Rate of
Return)............................................................7
F. Rumus-Rumus
yang Digunakan.............................................................................9
Contoh
Soal........................................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................................13
Deskripsi
Modul
Investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih
baik mengarah pada sebuah penganggaran modal. Penganggaran modal sangat
dibutuhkan terutama dalam menjalankan suatu proyek dimana nantinya akan dapat
diketahui apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak. Didalam memulai
suatu proyek investasi biasanya para investor akan memerlukan suatu perhitungan
agar dapat menilai apakah suatu proyek investasi itu layak dilakukan atau
tidak. Karena tujuan dalam berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan
maksimal, Untuk itu kita memerlukan suatu cara penilaiab investasi khususnya
disini membahas investasi daam aktiva tetap dimana tujuannya agar memudahkan
para investor untuk mengambil keputusan
yang biasanya dapat dilihat dari metode metode umtuk menseleksi suatu usulan
investasi. Sehingga akan memudahkan para calon investor untuk memperhitungkan
seberapa cepat pengembalian dana, berapakah persentase keuntungan, hingga dapat
mengetahui seberapa besarkah kerugian yang akan didapat dimasa yang akan
datang.
Tujuan
Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul
ini, praktikan akan memahami:
A.
Bagaimana
Cara menilai suatu kelayakan investasi dalam aktiva tetap sehingga dapat
menjadikan bahan acuan dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi.
B.
Mengetahui
waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian modal investasi.
Penjelasan
Materi
A. Pendahuluan
Perusahaan mengadakan
investasi dalam aktiva tetap dengan harapan memperoleh kembali dana yang
diinvestasikan tersebut seperti halnya pada aktiva lancar. Perbedaannya adalah
pada jangka waktu dan cara kembalinya dana yang diinvestasikan dalam kedua
golongan aktiva tersebut. Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi
waktu satu tahun disebut penganggaran modal atau Capital Budgeting. Contoh, pengeluaran investasi dalam bentuk tanah,
bangunan atau mesin.
Penganggaran modal menjelaskan tentang perencanaan untuk mendanai proyek besar jangka panjang. Keputusan penganggaran modal
memiliki efek yang sangat jelas terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan
untuk jangka panjang. Sebuah proyek yang didasarkan pada keputusan penganggaran modal yang berhasil, akan mendorong mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang. Sebaliknya, penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat pengembalian investasi yang mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan.
B. Pembahasan
1.
Capital
Budgeting
Modal (capital)
menunjukan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi, sedangkan anggaran (budgeting)
adalah sebuah rencana rinci yang meproyeksikan mengenai aliran kas masuk dan
kas keluar selama beberapa periode pada saat yang akan datang.
Dari
pengertian Tersebut dapat disimpulkan bahwa, penganggaran modal atau capital
budgeting adalah proses kegiatan
yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang.
2.
Expenditure
a)
Capital Expenditure
Pengeluaran Dana, dimana jangka waktu kembalinya melebihi 1
tahun. Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan untuk
mempertahankan aktiva tetap agar selalu berada dalam kondisi operasional yang
baik, dikenal sebagai beban pemeliharaan, contohnya adalah pengeluaran untuk
pengecatan dinding bangunan, penggantian pelumas mesin.
b)
Operating Expenditure
Pengeluaran dana, dimana jangka waktu
kembalinya kurang dari satu tahun.
Contoh
Capital Expenditure dan Operating Expenditure :
Mesin printer. Saat kita membelinya kita akan
menganggapnya sebagi aset (Dalam neraca, kita menulis sebagai neraca; dalam
tabel budget, kita menilainya sebagai biaya modal). Aset tersebut diperoleh
dengan mengeluarkan biaya modal. Sedangkan saat kita membeli tinta dan kertas,
kita menggunakanya sekali saja untuk kegiatan bisnis sehingga dikategorikan
biaya operasi.
C.
Tahap-Tahap dalam Capital Budgeting
·
Biaya proyek harus ditentukan
·
Manajemen harus memperkirakan aliran kas
yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
·
Resiko dari aliran kas proyek harus
diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)
·
Dengan mengetahui resiko dari proyek,
manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk
mendiskon aliran kas proyek
·
Dengan menggunakan nilai waktu uang,
aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
D. Manfaat Capital Budgeting
·
Untuk mengetahui kebutuhan dana yang
lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
·
Agar tidak terjadi over investment dan
under investment
·
Dapat lebih terencana, teliti, karena
dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
·
Mencegah terjadinya kesalahan dalam
decision making.
E. Metode-Metode untuk
Menseleksi Usulan Investasi
1. Payback periode
Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali
jumlah modal yang ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti
semakin kecil resiko yang harus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang
menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembali)
Rumus:
Payback periode = jumlah investasi * 1 Tahun
Proceed
jika payback periode >
umur ekonomis, investasi ditolak
jika payback periode <
umur ekonomis, investasi diterima
Contoh
Soal:
a)
Dengan Arus kas sama
setiap Tahun
Perusahaan baru saja melakukan investasi sebesar
$200.000. Perusahaan berharap menerima pendapatan $60.000/Tahun dari
investasinya. Hitunglah Payback periode!
Payback periode = 200.000 * 1 Tahun= 3.4 tahun
60.000
Jadi,
lamanya pengembalian modal yang diterima investor yaitu 3 tahun 4 bulan.
b)
Dengan Arus kas
berbeda setiap Tahun
Perusahaan menginvestasikan uang
$500.000,00 untuk pembelian mesin pabrik. Perusahaan memperkirakan akan
menerima arus kas selama 5 tahun mendatang yaitu sebesar: Tahun I = $125.000
Tahun
II = $175.000
Tahun
III = $250.000
Tahun
IV = $150.000
Tahun
V = $100.000
Hitunglah
Payback Periode!
Payback
Periode = 2 Tahun, 200.000
250.000
= 2 Tahun 10 bulan
Jadi,
lamanya pengembalian modal yang diterima investor yaitu 2 tahun 10 bulan. Karena
lamanya pengembalian lebih cepat dari umur ekonomis maka investasi diterima.
2. Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu
uang pada aliran kas yg terjadi sekarang dengan arus kas keluar yang akan
diterima pada masa yang akan datang).
Rumus
:
NPV = PV – Investasi Awal
Jika NPV (+), investasi diterima.
Jika NPV (-), investasi ditolak.
Contoh
Kasus :
Perusahaan
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp 40.000.000,00 tanpa nilai
sisa dan arus kas pertahun sebesar Rp 12.000.000,00 selama 5 tahun, tingkat
pengembalian yang disyaratkan sebesar 15%.
Penyelesaian
:
PV
= Rp 12.000.000,00 * 3,352 = Rp
40.224.000,00
Investasi
Awal =
Rp 40.000.000,00 -
NPV = Rp 224.000
Jadi,
karena NPV bernilai Positif maka investasinya diterima.
Perusahaan
menginvestasikan uang $500.000,00 untuk pembelian mesin pabrik. Perusahaan
memperkirakan akan menerima arus kas selama 5 tahun mendatang yaitu dengan
tingkat pengembalian yang disyaratkan 15%.
Tahun
I = $125.000
Tahun
II = $175.000
Tahun
III = $ 250.000
Tahun
IV = $ 100.000
Tahun
V = $ 150.000
Penyelesaian
:
Tahun
I = $ 125.000 * 0.870 = $ 108.750
Tahun
II = $ 175.000 * 0.756 = $ 132.300
Tahun
III = $ 250.000 * 0.658 = $ 164500
Tahun
IV = $ 100.000 * 0.572 = $ 57.200

PV =
$ 537.300
NPV = PV
– Investasi awal
= $ 537.300 – 500.000
= $ 37.300
Jadi,
nilai NPV Positif jadi investasi diterima.
3. Profitability Index
Membagi nilai antara sekarang arus
kas masuk yang akan datang diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas
keluar.
Rumus :
Profitability Index =
PV. Proceed
PV.outlay
Jika PI > 1, investasi diterima
Jika PI < 1, investasi ditolak
Contoh
Kasus:
Perusahaan
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp 40.000.000,00 tanpa nilai
sisa dan arus kas pertahun sebesar Rp 12.000.000,00 selama 5 tahun, tingkat
pengembalian yang disyaratkan sebesar 15%.
Profitability
Index = Rp. 12.000.000,00 * 3,352
Rp
40.000.000,00
= Rp
40.224.000
Rp 40.000.000
= 1,0056
Jadi,
Karena PI (Profitability Index) lebih besar dari 1 maka investasi diterima.
4. Accounting Rate of Return
Mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku/reported acc.Income.
Metode ini menilai suatu dengan memperhatikan rasio antara rata-rata dengan
jumlah modal yang ditanam (initial investment) dengan ratio antara laba bersih
dengan rata-rata modal yang ditanam.
·
Rumus
:
ARR
( Accounting Rate of Return ) Memiliki 2 rumus.
Rumus
1 :
ARR = Laba
Rata-rata
Investasi Awal
Rumus
2 :
ARR = Laba
Rata-rata
Investasi Rata-rata
Dimana
Investasi Rata rata dapat di hitung dengan rumus :
Investasi
Awal + nilai sisa
2
jika
ARR > 100%, investasi diterima
jika
ARR < 100%, investasi ditolak
Contoh
Kasus :
Perusahaan
melakukan investasi pembelian alat dengan nilai $100.000 dengan umur investasi
5 tahun dengan Arus kas:
Tahun
I = $ 30.000
Tahun
II = $ 30.000
Tahun
III = $ 40.000
Tahun
IV = $ 30.000
Tahun
V = $ 50.000
Hitunglah
ARR!
Penyelesaian:
Investasi
Awal = $ 100.000
Arus
Kas = $ 180.000 = $ 36.000
5
Biaya
Penyusutan = $ 100.000 = $ 20.000 -
5
Laba
Rata-Rata =
$ 16.000
Dihitung
dengan Rumus 1 :
ARR = Laba Rata-Rata
Investasi Awal
= $ 16.000 = 0.16 (16%)
$ 100.000
Dihitung
dengan Rumus 2:

Investasi Rata-rata
= Laba
Rata-Rata
Investasi awal – nilai sisa
2
= $ 16.000
$ 100.000
2
= 0.32 (32%)
F.
Rumus-Rumus Yang Digunakan
1) Depresiasi =
HP – NS
UE
Jika
nilai residu atau nilai sisanya tidak diketahui maka di anggap 0.
2) Cash Flow (Procced) =
EAT + Depresiasi
3) Discount Factor ( DF ) = 1/ 1 = 1 / 1+ Persen Bunga
4) Payback Periode =
Jumlah investasi
Procced
5)
NPV =
PV. Procced – PV outlays
6)
Profitability
Index = PV
Procced
PV Outlays
7)
ARR =
Jumlah EAT * 100%
Investasi
Contoh
Soal :
PT. Elvina Akan melakukan investasi dengan
pembelian mesin seharga Rp 150.000.000 dan mempunyai nilai sisa Rp 83.500.000.
Mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Perusahaan juga membayar bunga
14% dengan tingkat pendapatan bersih :
Tahun I =
Rp 37.500.000
Tahun II =
Rp 30.000.000
Tahun III =
Rp 23.000.000
Tahun IV =
Rp 45.000.000
Tahun V =
Rp 50.000.000
Apakah proyek investasi ini akan diterima
jika kita ingin menganalisisnya dengan menggunakan metode PP, PI, ARR, dan NPV.
Jawab
:
1.
Depresiasi = 150.000.000 – 83.500.000
5
=
13.300.000
Tabel
Perhitungan Keuntungan (EAT) Dan Cash Flow
Tahun
|
EAT
|
Depresiasi
|
Procced
|
DF
|
PV.Procced
|
1
|
37.500.000
|
13.300.000
|
50.800.000
|
0,877
|
44.551.600
|
2
|
30.000.000
|
13.300.000
|
43.300.000
|
0,769
|
33.297.700
|
3
|
23.000.000
|
13.300.000
|
36.300.000
|
0,675
|
24.502.500
|
4
|
45.000.000
|
13.300.000
|
48.300.000
|
0,592
|
28.593.600
|
5
|
50.000.000
|
13.300.000
|
53.300.000
|
0,519
|
27.662.700
|
|
|
|
83.500.000
|
0.519
|
43.336.500
|
|
185.500.000
|
|
|
|
201.944.600
|
Payback Periode :
HP =
150.000.000
Residu =
83.500.000
66.500.000
Procced 1 =
50.800.000
15.700.000
15.700.000 * 12 =
4.35
43.300.000
0.35 * 30 Hari = 11 hari
Jadi, lamanya pengembalian modal yang
diterima oleh investor yaitu 1 tahun 4 bulan 11 hari. Dan karena lamanya
pengembalian lebih cepat dari umur ekonomis maka investasi diterima.
PI =
PV. Procced
PV. Outlays
=
201.944.600
150.000.000
=
1.35 > 1 (Diterima)
ARR =
EAT * 100%
PV. Outlays
=
185.500.000 * 100%
150.000.000
=
123, 67% > 100% (diterima)
NPV =
PV. Procced – PV Outlays
=
201.944.600 – 150.000.000
=
51.944.600
Jadi, NPV bersifat positif, maka investasi
diterima perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Modul Manajemen Keuangan 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar