UNDANG-UNDANG
KOPERASI
1.
PENGERTIAN
KOPERASI
Koperasi adalah organisasi bisnis yang
dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Beberapa pengertian koperasi menurut
para ahli:
·
Menurut
Arifinal Chaniago: Koperasi
adalah suatu perkumpulan beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
·
Menurut
P.J.V. Dooren: Koperasi tidaklah
hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari
badan-badan hukum (corporate).
·
Menurut
Moh. Hatta: Koperasi adalah usaha
bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan
memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua dan semua buat
seorang.
·
Menurut
Munkner: Koperasi adalah
organisasi tolong menolong yang menjalankan urusniaga secara kumpulan, yang
berazaskan konsep tolong menolong. Aktivitas dalam urusan niaga semata-mata
bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong royong.
2.
UNDANG-UNDANG
KOPERASI
Pada
undang undang republik indonesia No. 79 Tahun 1958 Tentang Perkumpulan KOPERASI.
Berikut Beberapa Undang Undang Koperasi :
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM DAN AZAS KOPERASI
Pasal 1
Yang dimaksud dalam Undang-undang ini:
1. "Koperasi" adalah perkumpulan-perkumpulan Koperasi sebagai termaksud dalam pasal
2. "Menteri" adalah Menteri yang diserahi urusan Koperasi.
3. "Pejabat" adalah pejabat-pejabat yang khusus mengenai beberapa persoalan kekoperasian mendapat kuasa dari Menteri.
1. "Koperasi" adalah perkumpulan-perkumpulan Koperasi sebagai termaksud dalam pasal
2. "Menteri" adalah Menteri yang diserahi urusan Koperasi.
3. "Pejabat" adalah pejabat-pejabat yang khusus mengenai beberapa persoalan kekoperasian mendapat kuasa dari Menteri.
Pasal 2
(1) Koperasi ialah suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum yang tidak merupakan
konsentrasi modal, dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Berazas kekeluargaan (gotong royong);
b. Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat dan daerah bekerjanya pada umumnya;
c. Dengan berusaha :
b. Bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat dan daerah bekerjanya pada umumnya;
c. Dengan berusaha :
1.Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk
menyimpan secara teratur; 2.Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi;
3. Menyelenggarakan salah suatu atau beberapa
usaha dalam lapangan perekonomian;
d. Keanggotaan berdasar sukarela mempunyai kepentingan, hak dan
kewajiban yang sama
dapat diperoleh dan diakhiri setiap waktu menurut kehendak yang berkepentingan, setelah
syarat-syarat dalam anggaran dasar dipenuhi;
e. Akta pendirian menurut ketentuan-ketentuan dan telah didaftarkan sebagaimana ditetapkaN
dalam Undang-undang ini.
dapat diperoleh dan diakhiri setiap waktu menurut kehendak yang berkepentingan, setelah
syarat-syarat dalam anggaran dasar dipenuhi;
e. Akta pendirian menurut ketentuan-ketentuan dan telah didaftarkan sebagaimana ditetapkaN
dalam Undang-undang ini.
(2) Yang dimaksud dengan badan-badan hukum tersebut dalam ayat 1,
ialah badan-badan Koperasi
yang telah memperoleh sifat Koperasi menurut Undang-undang ini.
Pasal 3.
(1) Ada dua bentuk koperasi :
a. Koperasi, yaitu yang beranggotakan orang-orang dan yang mempunyai
sedikit-dikitnya 25 orang anggota;
b. Koperasi Pusat, yaitu gabungan beberapa Koperasi yang mempunyai sangkut-paut dalam usahanya serta beranggotakan sedikit-dikitnya 5 buah koperasi.
b. Koperasi Pusat, yaitu gabungan beberapa Koperasi yang mempunyai sangkut-paut dalam usahanya serta beranggotakan sedikit-dikitnya 5 buah koperasi.
(2) Hanya dalam keadaan luar biasa, penyimpanan dari jumlah
keanggotaan yang tersebut dalam ayat 1 dapat diijinkan oleh Menteri.
Pasal 4.
(1) Tiap-tiap koperasi harus memakai nama yang menyebut :
a.Kata : "Koperasi" atau " Koperasi Pusat".
b.Penunjukan usaha utama atau golongan.
(2) Perkumpulan atau organisasi lain yang tidak didirikan menurut
Undang-undang ini dilarang memakai nama Koperasi atau Koperasi Pusat.
Pasal 5
(1) Tempat kedudukan tetap dan daerah bekerja sesuatu Koperasi
ditetapkan dalam anggaran dasar.
(2) Dalam satu daerah bekerja tertentu pada
dasarnya hanya ada satu Koperasi yang sejenis dan setingkat,akan tetapi jika
perlu dapat didirikan lebih dari satu Koperasi yang sejenis dan/atau setingkat
asalkan ada perbedaan nama. Menteri menentukan peraturan pelaksanaan guna
mengatur daerah bekerja dari suatu Koperasi.
Pasal 6.
(1) Pemerintah mengadakan pedoman untuk membimbing rakyat hidup
berkoperasi kearah kelancaran penyelenggaraan Undang-undang ini.
(2) Pemerintah mendorong usaha-usaha rakyat kearah koperasi dalam
lapangan perekonomian, antara lain :
a. Penyusunan modal melalui simpanan rakyat;
b. Perkreditan kepada petani, nelayan, buruh/pegawai, pedagang, industri rakyat dan sebagainya;
c. Pembelian/penjualan bersama kebutuhan rakyat, hasil perikanan, pertanian dan industri rakyat;
d. Usaha-usaha dalam lapangan pertanian, perikanan, industri dan distribusi.
b. Perkreditan kepada petani, nelayan, buruh/pegawai, pedagang, industri rakyat dan sebagainya;
c. Pembelian/penjualan bersama kebutuhan rakyat, hasil perikanan, pertanian dan industri rakyat;
d. Usaha-usaha dalam lapangan pertanian, perikanan, industri dan distribusi.
(3) Pemerintah memberi bantuan perlindungan dan
kelonggaran-kelonggaran kepada gerakan Koperasi.
(4) Koperasi tidak termasuk badan-badan usaha sebgaimana disebut
dalam pasal 1 sub 1 Ordonnantie op de Vennootschapsbelasting 1925 (Staatsblad
No.319), Kewajiban pajak bagi Koperasi ditetapkan dengan peraturan tersendiri.
Refrensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar